Yang Kucari dan yang Kudapatkan dari Program Studi S1 Psikologi

Photo by cottonbro from Pexels

Di awal perkuliahan pada 2018 silam, acap kudengar beragam jawaban atas pertanyaan “Kenapa kamu memilih kuliah Psikologi?” di antara teman-teman seangkatanku. Beberapa menjawab karena mereka ingin membantu orang-orang yang memiliki masalah dengan kehidupan mereka, ada juga yang bilang kalau mereka ingin bisa lebih outgoing dalam pergaulan, atau ingin menjadi orang yang lebih baik untuk sekitar.

Aku sendiri dulu menjawab dengan ndakik-ndakik bahwa manusia berbeda dari binatang yang lainnya karena bisa membangun sekaligus menghancurkan peradaban sehingga menarik untuk dipelajari. Meskipun tidak sepenuhnya bohong, tapi alasan itu sebenarnya sudah kusiapkan khusus untuk menjawab pertanyaan di awal. Kenapa? Ya karena kedengaran lebih keren saja dibandingkan jawaban yang lebih jujurnya: Aku merasa ada yang salah dengan diriku tetapi aku tidak tahu apa itu. Aku ingin mengenali dan menyelesaikan masalahku sendiri.

Apakah aku mendapatkan yang aku cari?

Ya dan tidak.

Begini penjelasannya. Sebelumnya kukira aku akan belajar untuk mengobati lUkA bAtIn mAsA jAnIn-ku sendiri kemudian sembuh dan jadi manusia super yang 100% sehat mental.

Masalahnya:

  1. Apabila kamu memiliki gangguan mental, yang dapat mendiagnosisnya adalah Psikolog.
  2. Untuk menjadi Psikolog, kamu harus menempuh pendidikan S2 Profesi Psikologi (sejauh ini aku tidak tertarik melakukannya).
  3. Pada akhirnya setelah jadi Psikolog pun kamu tetap tidak bisa mendiagnosis diri sendiri karena alasan subjektivitas.

Lihat masalah dari keinginan awalku kan? Aku ingin menyelesaikan semua permasalahan mentalku sendiri, padahal untuk beberapa hal itu tidak memungkinkan.

Tapi bukan berarti aku sepenuhnya tidak mendapatkan yang kucari. Setelah dua tahun berkuliah dan mempelajari bidang ini, aku dapat dengan yakin mengatakan bahwa aku tidak menyesalinya sama sekali. Ada banyak sekali sisi kehidupanku yang mengalami peningkatan kualitas karena aku jadi lebih pengertian dan tidak begitu judgemental lagi pada orang lain ataupun diriku sendiri. Ada banyak sekali pembahasan menarik mengenai hal sehari-hari dari kacamata Psikologi. Aku akan menuliskannya di blog ini di dalam kategori “Psikologi”. Sebagai permulaan, aku akan menulis tentang Psikologi Dasar untuk berbagi informasi sekaligus me-refresh ingatan tentang mata kuliah yang kudapatkan di semester satu dulu itu.

Sebagai penutup aku ingin menambahkan sesuatu, khususnya bagi teman-teman yang sedang mempertimbangkan prodi Psikologi untuk dipelajari di bangku perkuliahan:

Jika yang kamu cari adalah uang, maka program studi ini bukan pilihan terbaik untukmu. Masih banyak prodi lain yang memiliki peluang kerja dengan gaji yang jauh lebih tinggi. Tapi apabila kamu ingin lebih memahami proses berpikir dan perilaku manusia—termasuk dirimu sendiri—yang terkadang aneh-aneh dan tidak masuk akal, maka prodi ini akan memberikan petualangan yang menyenangkan bagimu.

Cheers!

Tinggalkan komentar